13 Cara Yang Dapat Ibu Coba Untuk Mencegah Persalinan Prematur

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu. Namun, ada pula bayi yang lahir sangat prematur, yakni sebelum usia kandungan genap 32 minggu. Bayi inilah yang berisiko tinggi menambah angka kematian bayi di suatu negara. Selain mengalami berat badan lahir rendah, bayi sangat prematur kemungkinan mengalami masalah pada pernapasan, pencernaan, tumbuh kembang, hingga fungsi alat inderanya.

Cara Mencegah Persalinan Prematur

Ada beberapa cara yang dapat Ibu coba untuk mencegah persalinan prematur. Simak yuk penjelasannya berikut ini.

1. Beri jarak setidaknya 18 bulan untuk kehamilan berikutnya

Menunggu 18 bulan sebelum Ibu hamil lagi memberikan waktu bagi tubuh untuk memulihkan diri. Perencanaan kehamilan yang tepat adalah langkah pertama mencegah persalinan prematur.

2. Menjaga berat badan

Tentu wajar jika terjadi kenaikan berat badan selama kehamilan, namun Ibu wajib memantau apakah kenaikan tersebut masih dalam batas wajar. Jika BMI Ibu regular yakni antara 18.5-24.9, maka secara keseluruhan, kenaikan berat badan superb adalah 11-16 kg selama masa kehamilan. Tak hanya kelebihan bobot tubuh, Ibu pula harus mewaspadai berat badan yang kurang.

3. Waspadai penyakit kronis

Jika Ibu memiliki riwayat penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit autoimun, segera konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan penyakit tersebut terkontrol dengan baik sebelum kehamilan berikutnya. Mengobati penyakit ini sebelum merencanakan kehamilan berikutnya mampu mencegah terjadinya persalinan prematur.

4. Merawat kebersihan mulut

Kurangnya kebersihan space mulut terutama gigi ternyata berdampak besar pada penyebaran infeksi lho, Bu. Pasalnya, saat hamil tingkat keasaman rongga mulut meningkat sehingga menambah risiko peradangan. Selain itu, perubahan hormon pula menyebabkan pembesaran pembuluh kapiler yang menyebabkan gusi membengkak dan sederhana luka saat gosok gigi.

5. Tingkatkan Imunitas tubuh

Kekebalan tubuh Ibu tentu sangat mempengaruhi perkembangan janin. Jika kekebalan tubuh menurun, melahirkan bayi prematur pula dapat berisiko. Turunnya imunitas dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan bergizi, kurangnya istirahat dan banyak melakukan aktivitas gerak saat trimester awal. Untuk itu, sebaiknya Ibu menjaga asupan makanan yang sehat, melakukan vaksin saat hamil dan menyempatkan waktu untuk istirahat lebih sering terutama di siang hari.

6. Minum air putih teratur

Mengonsumsi air putih berguna untuk melarutkan berbagai zat kimia dari sumber makanan yang Ibu makan. Cukupi kebutuhan air selama kehamilan untuk mencegah persalinan prematur.

7. Tunda terapi kesuburan

Jika Ibu pernah menjalani perawatan infertilitas, bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan memiliki lebih dari satu bayi (kembar atau kembar tiga). Perawatan atau terapi kesuburan dapat meningkatkan peluang Ibu untuk hamil kembar. Sayangnya, kehamilan kembar memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk melahirkan lebih awal. Kesempatan Ibu untuk memiliki kandungan yang sehat lebih tinggi apabila Ibu hanya mengandung satu bayi dalam satu waktu. Jadi, demi mencegah persalinan prematur, ada baiknya Ibu menunda dulu terapi kesuburan.

8. Jauhi rokok dan obat-obatan adiktif

Merokok saat hamil meningkatkan peluang Ibu untuk memiliki bayi prematur. Begitu pula dengan obat pereda nyeri (opioid) dan obat-obatan rekreasional seperti metamfetamin. Menghindari dua hal ini sangat berpengaruh untuk mencegah persalinan prematur.

Bekerjasamalah dengan dokter atau psikolog untuk menghilangkan adiksi yang mengancam kesehatan Ibu hamil. Lingkupi diri Ibu dengan keluarga dan kawan-kawan yang peduli dalam mencegah persalinan prematur. Begitu pula dengan pasangan, diskusikan agar Ayah berhenti merokok dan menjaga agar Ibu tidak terkena dampak buruknya.

9. Gunakan kontrasepsi sesegera mungkin setelah Ibu melahirkan

Cara terbaik untuk memastikan jarak 18 bulan antara kehamilan adalah dengan memakai metode kontrasepsi yang paling efektif, termasuk IUD yang aman untuk ibu menyusui. Konsultasikan dengan dokter atau bidan tentang jenis kontrasepsi apa yang terbaik untuk Ibu.

10. Jaga Asupan Makanan Bernutrisi

Ibu hamil yang mengonsumsi makanan kaya sayur, buah, gandum utuh, serta minum banyak air putih diketahui memiliki risiko yang lebih kecil untuk melahirkan secara prematur. Selain itu, mengonsumsi kentang rebus, ikan, dan sayur yang dimasak pula dapat mencegah kelahiran prematur.

11. Jauhkan diri dari paparan zat kimia

Bahan kimia yang perlu diwaspadai umumnya terdapat dalam produk plastik, makanan kaleng, kosmetik, cat kuku, obat pembersih lantai, cat rambut dan hair spray. Selama masa kehamilan, upayakan untuk mengurangi kegiatan ke salon karena rentan terkena paparan zat kimia.

12. Terapi progesteron

Terapi ini ditujukan bagi wanita yang memiliki risiko tinggi melahirkan bayi prematur, terutama dengan riwayat kelahiran prematur dan kelainan serviks. Progesteron adalah hormon tubuh alami yang penting untuk kehamilan dan dapat menurunkan peluang untuk melahirkan bayi prematur. Dokter dapat memberikan terapi progesteron dalam bentuk obat minum, koyo, suntikan, atau pill yang dimasukkan melalui vagina.

13. Prosedur pengikatan leher rahim

Prosedur ini bertujuan menutup leher rahim dengan cara dijahit agar tidak terjadi kelahiran prematur. Jika Ibu pernah mengalami keguguran, kelahiran prematur, maupun memiliki kelainan pada leher rahim, maka pengikatan leher rahim ini dapat jadi solusinya.

Bagi Ibu yang memiliki faktor risiko tinggi melahirkan prematur disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan, baik saat merencanakan kehamilan maupun selama masa kehamilan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages