Seberapa pun wanginya, alergi sabun dapat terjadi karena substansi kimia dalam deterjen. Kandungan pengawet, pewangi, dan zat kimia lain dalam deterjen dapat menyebabkan dermatitis atopik.
Ciri-ciri utama mengalami alergi sabun adalah kulit menjadi kemerahan, ruam, gatal, dan dapat menyebar ke space tertentu. Bahkan, space seperti ketiak dan paha dalam pula dapat mengalami ruam reaksi alergi ketika mengenakan pakaian yang dicuci dengan deterjen pemicu alergi.
Penyebab alergi sabun
Ada dua penyebab terjadinya alergi sabun yang paling umum terjadi:1. Dermatitis Atopik
Berbeda dengan kondisi ketika deterjen menjadi alergen, orang yang menderita dermatitis atopik lebih rentan bereaksi ketika kontak dengan deterjen. Jenis yang paling umum adalah dermatisis kontak iritan. Ini terjadi ketika substansi tertentu merusak lapisan teratas kulit sehingga terasa gatal.
Selain itu, ada pula dermatitis atopik yang terjadi karena reaksi alergi terhadap substansi tertentu. Ketika ini terjadi, tubuh akan mengeluarkan respons imun seperti kulit gatal, memerah, iritasi, atau pecah-pecah.
2. Alergen
Seseorang dapat mengalami reaksi alergi sabun ketika pertama kali kontak atau setelah beberapa kali penggunaan. Deterjen memang merupakan salah satu alergen yang paling rentan menyebabkan alergi. Salah satu pemicunya adalah kandungan surfaktan yang ampuh menghilangkan kotoran dan partikel minyak dari pakaian.
Substansi kimia dalam deterjen dapat menyebabkan iritasi dan ruam kulit. Terlebih, dalam sebuah deterjen ada banyak sekali zat kimia sehingga sulit menentukan secara spesifik apa yang menyebabkan alergi. Beberapa contohnya seperti enzim, paraben, pewarna, pelembut, hingga emulsifier.
Cara menangani alergi sabun
Sebagian besar reaksi alergi sabun dapat ditangani sendiri di rumah. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani alergi sabun di antaranya:1. Oleskan krim steroid
Ada banyak krim steroid yang dijual di pasaran dan dapat digunakan untuk mengatasi alergi sabun. Di dalamnya, terdapat 1% hydrocortisone yang dapat meredakan rasa gatal dan inflamasi kulit.
2. Lotion antigatal
Selain itu, dapat pula mengoleskan lotion antigatal untuk menenangkan kulit sekaligus mencegah keinginan menggaruk yang dapat menimbulkan luka
3. Anthistamin
Jenis obat antihistamin pula dapat meredakan reaksi alergi jika diperlukan
4. Mandi dengan oatmeal
Mandi air dingin dengan oatmeal dapat meredakan rasa gatal sekaligus menenangkan kulit yang sedang mengalami iritasi
5. Kompres dingin
Menangani alergi sabun pula dapat dengan memberikan kompres handuk yang direndam dalam air dingin. Cara ini dapat menenangkan kulit yang mengalami peradangan.
Gejala Alergi Sabun
Bisa sederhana mengenali ketika seseorang mengalami alergi sabun, karena reaksinya akan muncul tidak lama setelah kontak terjadi. Beberapa gejalanya yang umum terjadi adalah:- Ruam kemerahan
- Gatal
- Luka
- Benjolan
- Kulit kering dan pecah-pecah
- Sensasi terbakar di kulit
- Bengkak
Gejala-gejala di atas tak hanya dapat muncul ketika sedang mencuci dan menyentuh langsung deterjen. Ada kalanya, reaksi alergi muncul ketika mengenakan pakaian yang dicuci dengan deterjen itu. Jika ini yang dialami, maka reaksi alergi sabun dapat muncul di space tubuh manapun.
Beberapa orang yang mengalami reaksi alergi ini akan merasa gejala makin buruk ketika berkeringat. Itulah sebabnya space di ketiak dan paha dalam kerap mengalami reaksi alergi.
Selain itu, terkadang seseorang pula dapat mengalami reaksi alergi sabun di wajah ketika sarung bantal atau sprei dicuci dengan deterjen tertentu. Jadi, ada baiknya mengganti deterjen alami tanpa kandungan kimia jika ini terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar