Tidak hanya tentang pacar dan pasangan, curhatan perempuan pada sahabatnya juga mencakup kehidupan seksnya.
“Kadang wanita juga perlu teman bercerita utk personal things, enggak, sih? Jikalau ditanya mengapa suka Narasi, ya karena benar-benar aku mau saja Narasi. Sekalian mungkin minta saran atau sekadar masukan,” .
“Bukan hanya minta saran, tapi saking sudah dekatnya dengan Teman, benar-benar semuanya diceritakan. Karena sudah percaya juga, ya, jadi benar-benar nggak ada yang ditutup-tutupi lagi,” menambahkan.
Ini benar-benar baru satu Narasi, tapi benarkah perempuan kerap menceritakan pengalaman seksnya pada sahabat?
Hal tersebut disetujui oleh psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi. Bahkan, menurut dia, fenomena perempuan suka bercerita tentang kehidupan sex pada sahabatnya merupakan hal yang wajar terjadi.
Tidak hanya tentang pacar dan pasangan, curhatan perempuan pada sahabatnya juga mencakup kehidupan seksnya.
Salah satunya Perempuan 20-an thn nyatanya gemar bercerita tentang kehidupan sex pada sahabatnya.
“Kadang wanita juga perlu teman narasi buat personal things, enggak, sih? Jika ditanya mengapa suka bercerita, ya karena memang lah aku mau saja Narasi. Sekalian mungkin minta saran atau sekadar masukan”.
“Bukan hanya minta saran, tapi saking sudah dekatnya dengan Teman, benar-benar semuanya diceritakan. Karena sudah percaya juga, ya, jadi benar-benar nggak ada yang ditutup-tutupi lagi” menambahkan.
Ini memang lah baru satu bercerita, tapi benarkah perempuan kerap menceritakan pengalaman seksnya pada sahabat?
Hal tersebut disetujui oleh psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi. Bahkan, menurut dia, fenomena perempuan suka bercerita tentang kehidupan sex pada sahabatnya ialah hal yang wajar terjadi.
Kenapa Perempuan Bercerita Pengalaman Seksnya dengan Sahabat?
Jikalau ditanya apa argumen seseorang perempuan bisa sampai bercerita tentang kehidupan seksnya, Bagi Ikhsan, itu bisa jadi karena mereka sudah nyaman dan percaya dengan sahabatnya.
“Sifat dasarnya perempuan itu pastikan pakai perasaan dan mau didengarkan. Jadi, kala dia berjumpa dengan rekan yang sudah klop, hal apa pun bisa diceritakan. Dari hal yang penting sampai tidak penting.”
“Dari hal yang personal sampai tidak personal, bisa saja dibicarakan. Tidak ada argumen tentu mengapa satu orang perempuan suka bercerita tentang kehidupan seksnya. Sama seperti Laki laki, mereka gemar bercerita tentang Sex, karena spontan saja”.
Dia Melanjutkan, bagi Perempuan, kehidupan sex yaitu ranah privasinya. Mereka pun hanya menceritakan masalah sensitif tersebut pada sohib dekat yang sudah dipercaya.
“Para perempuan bakal menceritakan Sex( terhadap orang yang mereka anggap punya ikatan emosional saja dan dapat diakui buat narasi hal-hal yang tidak umum”.
Momen lucu, mengejutkan, hingga unik bersama pasangan dikala bercinta bisa jadi pembicaraan menarik di antara sahabat.
Contohnya, terkait ukuran penis yang terlampaui kecil/besar, libido kelewat tinggi, atau konsep foreplay yang menarik.
Tapi Begitu, umumnya perempuan lebih suka menceritakan tentang kehidupan sex yang positif, seperti menyenangkan dan lucu, pada sahabatnya.
Jika yang saya baca, rata-rata perempuan itu dapat menceritakan soal pengalaman sex pertamanya. Entah itu yang dimulai dari ciuman sampai intercourse, atau hanya sekadar pengalaman yang dia rasakan saat mula-mula kali bercinta.”
Perempuan juga umum membicarakan tentang pengalaman mereka masturbasi, fantasi yang mereka miliki, atau masa-masa saat mereka puber,” jelas Ikhsan.
Apakah Etika Bercerita Ini Bisa Menyinggung Pasangan?
Urusan ranjang memang lah ranah yang sangat privasi. Punya etika menceritakan pengalaman seksual dengan teman bisa jadi menyinggung pasangan Anda.
Katanya, pasangan bisa saja merasa tersinggung saat kehidupan seksualnya diceritakan, apalagi kalau yang di sampaikan ialah hal buruk tentangnya, contohnya disfungsi ereksi.
Terlebih bila Anda narasi betapa buruknya pasangan saat bercinta, maka Anda tidak puaskan. Hal ini bisa sangat sensitif bagi Laki laki.
Ketimbang Anda bercerita pada Rekan, lebih baik utarakan langsung masalah ini dengan pasangan. Bekerja sama-sama, Anda dan pasangan mencari solusinya.
Itu juga sebabnya, tidak ada batasan seberapa detil satu orang perempuan boleh menceritakan tentang kehidupan seksnya. Selama si perempuan nyaman dan mau terbuka, tidak masalah.
LIKE, COMMENT, SUBCRIBE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar